Alkitab SABDA
alkitab.sabda.org

Ayub 32:2-3

32:2 Lalu marahlah Elihu bin Barakheel, orang Bus, dari kaum Ram; ia marah terhadap Ayub, karena ia menganggap dirinya lebih benar dari pada Allah, 32:3 dan ia juga marah terhadap ketiga orang sahabat itu, karena mereka mempersalahkan Ayub, meskipun tidak dapat memberikan sanggahan.

Ayub 32:18-20

32:18 Karena aku tumpat dengan kata-kata, semangat yang ada dalam diriku mendesak aku. 32:19 Sesungguhnya, batinku seperti anggur yang tidak mendapat jalan hawa, seperti kirbat baru yang akan meletup. 32:20 Aku harus berbicara, supaya merasa lega, aku harus membuka mulutku dan memberi sanggahan.

Full Life: ELIHU.

Nas : Ayub 32:2

Seorang penasihat baru, Elihu, diperkenalkan ke dalam narasi. Sebelumnya ia menahan diri untuk mengemukakan pendapatnya karena ia lebih muda dari yang lain (ayat Ayub 32:4). Akan tetapi, Elihu percaya bahwa dirinya memiliki wawasan mengenai penderitaan Ayub sehingga dapat menasihatkannya tentang sikap benar yang seharusnya diambil di hadapan Allah. Perkataan Elihu berbeda dengan perkataan tiga orang sebelumnya karena menekankan bahwa penderitaan dapat menjadi hukuman Allah yang penuh belas kasihan untuk memperbaiki jiwa (Ayub 33:30) dan menghasilkan hubungan yang lebih intim dengan Allah (ayat Ayub 32:36:7-10). Akan tetapi, seperti penasihat lainnya, Elihu beranggapan bahwa Ayub telah berdosa dan oleh karena itu patut menderita.


Sumber: http://alkitab.sabda.org/passage.php?passage=Ayb 32:2,3,18-20
Copyright © 2005-2024 Yayasan Lembaga SABDA (YLSA)